Piala Dunia 2026 yang akan datang menjadi sorotan banyak pihak, terutama di Amerika Serikat. Presiden Amerika Serikat Donald Trump baru-baru ini menyatakan keyakinannya bahwa FIFA bisa dengan mudah memindahkan lokasi pertandingan jika diperlukan.
Dalam pernyataannya, Trump mencatat beberapa kota yang sedang dipersiapkan sebagai tuan rumah. Salah satunya adalah Foxborough di Massachusetts, yang terletak di pinggiran Boston, di mana tiket untuk laga sudah terjual habis.
Dia menyebut Wali Kota Boston, Michelle Wu, yang dianggapnya berhaluan ‘kiri yang radikal’ dan tidak cocok untuk peran tuan rumah. Meski Trump menekankan kecintaannya terhadap warga Boston, ketidakpuasannya terhadap kepemimpinan kota tersebut menjadi fokus pernyataannya.
Trump Menyampaikan Ancaman dan Keyakinan
Trump mengklaim bahwa ancamannya bukan sekadar kata-kata kosong. Dia percaya walau persiapan untuk Piala Dunia telah dilakukan selama berbulan-bulan, FIFA tetap bisa mengambil keputusan untuk memindahkan lokasi tetapi dengan cepat.
Dalam konteks ini, Trump berpendapat bahwa Gianni Infantino, Presiden FIFA, adalah teman dekatnya. Dia menyakini Infantino akan mempertimbangkan permohonannya jika situasi keamanan tidak terjamin.
“Jika saya merasa ada masalah keamanan, saya tidak ragu untuk menghubungi Gianni dan meminta agar lokasi ditransfer,” jelas Trump. Keyakinan ini mencerminkan hubungan dekat yang dibangun selama ini antara dia dan Infantino.
Sejarah Piala Dunia di Amerika Serikat
Piala Dunia 2026 akan menjadi yang pertama diikuti oleh 48 tim, menjadikannya edisi yang unik dalam sejarah turnamen. Sebelumnya, Piala Dunia juga pernah diadakan di Amerika Serikat pada tahun 1994, ketika turnamen diikuti oleh 24 tim.
Sejarah tuan rumah Piala Dunia yang pernah dialami oleh Amerika Serikat memberi tambahan kebanggaan bagi negara tersebut. Banyak yang berharap bahwa edisi mendatang akan membawa perubahan baru dalam cara penyelenggaraan turnamen.
Selain itu, pemilihan Amerika Serikat sebagai tuan rumah menunjukkan kepercayaan FIFA terhadap kemampuan negara ini dalam mengadakan acara besar. Tak hanya infrastruktur yang baik, tetapi juga antusiasme penggemar sepak bola yang tinggi menjadi faktor penting.
Perang Kata dalam Politik dan Sepak Bola
Pernyataan-pernyataan Trump jelas mencerminkan adanya ketegangan antara politik dan olahraga. Menyebut Wali Kota Boston sebagai sosok yang tidak cocok untuk peran tuan rumah menjadi strateginya untuk menarik perhatian media dan publik.
Strategi Trump dalam menggunakan Piala Dunia sebagai alat politik menunjukkan betapa terhubungnya kedua dunia tersebut. Kerap kali, kompetisi olahraga besar menjadi panggung bagi para pemimpin untuk menyuarakan pendapat dan kepentingan mereka.
Banyak yang berpendapat bahwa hubungan antara pemerintah dan organisasi olahraga harus dijaga agar tidak menimbulkan friksi. Namun, dalam kenyataannya, ketegangan seperti ini sering kali muncul, terutama ketika kepentingan politik dan ekonomi bersinggungan.