Orang tua mendiang Timothy Anugrah Saputra, seorang mahasiswa berusia 21 tahun dari Universitas Udayana, Bali, meminta agar penyebab kematian anak mereka diusut tuntas. Selama ini, kasus kematian Timothy dihubungkan dengan dugaan bunuh diri yang dipicu oleh perundungan yang dialaminya dari teman-teman di kampus.
Ayah Timothy, Lukas Diana Putra, sudah mengajukan aduan kepada kepolisian terkait kematian anaknya. Ia berharap agar pihak berwenang dapat mengungkap fakta dan kebenaran disekitar tragedi ini.
Kasi Humas Polresta Denpasar, I Ketut Sukadi, mengonfirmasi bahwa aduan tersebut telah diterima dan proses penelitian sedang dilakukan untuk memahami lebih dalam mengenai kejadian yang menimpa Timothy. Penyelidikan ini penting untuk memberikan kejelasan bagi keluarga.
Peristiwa Tragis di Universitas Udayana Menciptakan Keprihatinan
Insiden kematian Timothy terjadi di kampus pada Rabu, 15 Oktober. Dia dilaporkan jatuh dari lantai empat gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Kejadian ini menempatkan perhatian besar pada isu kesehatan mental di kalangan mahasiswa.
Keluarga Timothy merasakan adanya kesimpangsiuran informasi yang beredar mengenai kematiannya. Lukas menegaskan pentingnya mengetahui penyebab anaknya jatuh dan menuntut kejelasan dari pihak rektorat serta kepolisian.
Pihak kampus pun mengatakan bersedia untuk memberikan dukungan kepada keluarga dan berkomitmen untuk menyelidiki peristiwa tersebut. Dukungan ini mencakup pembentukan tim investigasi khusus yang fokus pada penanganan kasus ini secara transparan.
Tim Investigasi dan Tindak Lanjut dari Pihak Rektorat
Rektorat Universitas Udayana memutuskan untuk membentuk tim investigasi yang bertugas untuk menyelidiki lebih jauh mengenai kematian Timothy. Langkah ini diharapkan dapat memberikan jawaban yang diperlukan bagi keluarga dan civitas akademika lainnya.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto, menegaskan pentingnya pencarian fakta yang dapat mengungkap peristiwa di balik kematian mahasiswa tersebut. Ia juga mendorong seluruh institusi untuk lebih peka terhadap masalah-masalah yang dihadapi mahasiswa.
Dalam proses investigasi ini, pihak rektorat akan memfasilitasi pendampingan psikologis bagi keluarga korban dan para saksi yang terlibat. Hal ini bertujuan untuk menjaga kesehatan mental mereka selama proses yang mungkin cukup berat ini.
Penemuan Awal dan Keterangan Saksi
Menurut keterangan pihak kepolisian, ditemukan bahwa Timothy terjatuh dari lantai atas saat berada di depan gedung FISIP. Informasi awal menyebutkan bahwa posisi jatuhnya korban berbeda dari apa yang sebelumnya diberitakan, yakni dari lantai empat bukan lantai dua.
Salah satu saksi yang juga merupakan mahasiswa, berinisial NKGA, mengungkapkan bahwa saat kejadian, dia melihat Timothy dalam keadaan panik. Hal ini menimbulkan spekulasi terkait keadaan mental yang dialami mendiang sebelum jatuh.
Saksi tersebut juga melanjutkan bahwa Timothy tampak gelisah dan bergerak di sekitar area kampus sebelum insiden tragis itu terjadi. Penjelasan ini memberikan petunjuk mengenai keadaan buzzer yang dialami mendiang saat itu.
Kemunculan Isu Perundungan di Lingkungan Kampus
Peristiwa kematian Timothy telah merangsang diskusi lebih luas tentang masalah perundungan di lingkungan kampus. Banyak yang percaya bahwa tekanan sosial dan psikologis yang dialami mahasiswa dapat menjadi faktor pemicu tragedi serupa.
Kemunculan tangkapan layar percakapan di media sosial yang menunjukkan bahwa Timothy sering menjadi sasaran ejekan menjadi salah satu bukti dugaan perundungan. Hal ini semakin mendalami isu yang harus dihadapi oleh mahasiswa di berbagai institusi pendidikan.
Reaksi masyarakat yang marah terhadap insiden ini berujung pada kecaman terhadap beberapa mahasiswa yang mengolok-olok kematian Timothy di media sosial. Tindakan tersebut tidak diterima dengan baik, dan pihak kampus langsung memberikan sanksi kepada mereka yang terlibat.