Lebih dari 1.000 Warga Aceh Barat Terdampak Banjir Akibat Curah Hujan Tinggi

Banjir yang melanda Aceh Barat telah menyebabkan dampak serius terhadap ribuan warga. Data terbaru menunjukkan bahwa lebih dari seribu jiwa terpaksa menghadapi kondisi tidak nyaman akibat tingginya curah hujan yang terus menerus.

Musibah ini memaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mengeluarkan laporan yang menyebutkan bahwa hingga saat ini terdapat 1.003 jiwa yang terdampak, terdiri dari 285 kepala keluarga. Hal ini menandakan urgensi penanganan bencana yang perlu dilakukan secepat mungkin.

Melihat dari informasi yang ada, curah hujan yang tinggi telah menyebabkan debit air sungai, seperti Krueng Meureubo dan Krueng Woyla, meningkat drastis. Kondisi ini berpotensi membahayakan lebih banyak masyarakat jika tidak segera ditangani dengan baik.

Daerah Terdampak dan Jumlah Pengungsi di Aceh Barat

Banjir yang terjadi di Aceh Barat mengakibatkan sejumlah kecamatan merasakan dampak negatif yang signifikan. Antara kecamatan yang terkena adalah Kecamatan Johan Pahlawan, Kecamatan Meureubo, Kecamatan Arongan Lambalek, dan Kecamatan Bubon.

Di Kecamatan Johan Pahlawan, sekitar 38 jiwa dari Desa Suak Indrapuri dan 15 jiwa dari Desa Suak Ribee menjadi salah satu contoh pengaruh yang ditimbulkan. Tim BPBD masih melakukan pendataan di beberapa desa lain, seperti Kuta Padang dan Ujong Baroh.

Sementara itu, di Kecamatan Meureubo, terdapat 20 kepala keluarga yang terdampak dari Desa Langung dan 20 kepala keluarga dari Desa Peunaga. Pendataan di desa lainnya, seperti Pasi Mesjid dan Penaga Paya, masih berlangsung untuk mengetahui dampak lebih lanjut.

Upaya Penanggulangan dan Tindakan Darurat yang Dilakukan

BPBD Aceh Barat menunjukkan respons cepat terhadap situasi darurat ini dengan mengerahkan tim pemantauan ke lokasi-lokasi yang terdampak. Ini dilakukan untuk menggali informasi lebih lanjut mengenai kondisi yang dihadapi oleh masyarakat.

Pemerintah setempat juga telah mengeluarkan imbauan agar masyarakat menjauhi area sekitar sungai. Hal ini penting untuk mengurangi risiko yang mungkin muncul dari banjir lanjutan yang bisa terjadi dalam waktu dekat.

Teuku Ronal, Plt Kepala BPBD Aceh Barat, menegaskan kesiapan mereka akan bantuan logistik dan evakuasi. Jika situasi di lapangan semakin memburuk, mereka siap memberikan bantuan darurat kepada yang membutuhkan.

Perkiraan Cuaca dan Peringatan dari BMKG

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi hujan di beberapa wilayah dalam waktu dekat. Cuaca tidak stabil ini menandakan bahwa lebih banyak daerah mungkin akan mengalami bencana serupa jika tidak ada langkah mitigasi yang efektif.

Prakirawan BMKG, Ranti Kurniati, menyatakan bahwa hujan dapat diperkirakan turun di berbagai wilayah termasuk Banda Aceh dan Medan. Ini menjadi sinyal bagi masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan cuaca terkini.

Ranti menjelaskan bahwa potensi hujan disertai petir kemungkinan juga akan terjadi di beberapa kota lain seperti Pangkal Pinang dan Jakarta. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk tidak lengah dan selalu memantau informasi dari BMKG.

Wilayah Kalimantan dan Sulawesi juga diprediksi mendapatkan curah hujan. Begitu juga dengan wilayah Indonesia timur seperti Ambon dan Ternate, yang berpotensi hujan ringan hingga sedang dalam waktu dekat.

Masyarakat perlu mengantisipasi suhu yang jauh lebih tinggi, berkisar antara 30 hingga 35 derajat Celcius. Hal ini berpotensi membahayakan jika kondisi cuaca dan kesehatan masyarakat tidak diperhatikan dengan baik.

Related posts