Kapal Kayu Tenggelam dengan Muatan Semen, ABK Hilang

Kecelakaan laut di perairan Pulau Moro, Karimun, Kepulauan Riau, menambah daftar insiden maritim yang memprihatinkan. Kapal Layar Motor (KLM) Green 6, yang mengangkut 3.900 sak semen, dilaporkan tenggelam dengan satu orang Anak Buah Kapal (ABK) masih hilang dan dalam pencarian.

Pada Sabtu, tanggal 25 Oktober, kejadian ini terjadi ketika kapal berlayar dari Pelabuhan PT. Semen Bosowa Kabil Batam menuju Kabupaten Karimun. Tim SAR gabungan telah melaksanakan upaya pencarian dan pertolongan bagi yang selamat setelah insiden tersebut.

Saat evakuasi berlangsung, empat dari lima ABK berhasil ditemukan dalam kondisi selamat. Mereka dievakuasi oleh tim SAR yang didukung oleh Polairud dan Lanal setempat, menunjukkan respons cepat yang diperlukan dalam situasi darurat seperti ini.

Detail Kejadian Tenggelamnya KLM Green 6 di Karimun

Kapal Green 6 mengalami musibah saat memasuki perairan Pulau Moro. Dalam perjalanan, kapal tersebut diduga mengalami kebocoran karena menabrak karang, menyebabkan tenggelamnya kapal.

Proses evakuasi dimulai dengan bantuan kapal lain yang kebetulan berada di lokasi, yang segera menolong ABK kapal yang tenggelam. Kapal KM MELCI 88 membantu untuk menyelamatkan mereka sebelum tim SAR gabungan tiba.

Kepala Basarnas Tanjungpinang, Fazzli, mengkonfirmasi bahwa tim mereka masih melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian. Setidaknya satu unit RIB diturunkan untuk mendukung misi pencarian.

Profil Anak Buah Kapal yang Terlibat dalam Insiden

Kapal KLM Green 6 mengangkut sejumlah ABK dengan latar belakang berbeda. Mereka dipersiapkan untuk melakukan perjalanan yang menantang namun berisiko.

ABK yang selamat meliputi Baharudin, Edy Gusyadi, Hasian, dan Akuang, yang masing-masing berhasil dievakuasi oleh tim penyelamat. Semua ABK tersebut menyatakan rasa syukur atas keselamatan mereka.

Namun, satu ABK, Andika, berusia 18 tahun, masih dalam pencarian. Orang-orang terdekatnya merasa cemas dengan kondisi keamanannya.

Upaya Penyelamatan dan Pencarian yang Dilakukan Tim SAR

Keberhasilan evakuasi empat ABK menunjukkan pentingnya kerja sama antara berbagai pihak dalam menghadapi situasi darurat. Tim SAR bekerja keras untuuk menjangkau lokasi tenggelamnya kapal untuk mencari yang hilang.

Dalam penjelasan lebih lanjut, Fazzli mengungkapkan tantangan yang dihadapi selama pencarian, terutama kondisi cuaca dan arus laut. Namun, tekad tim SAR tetap kuat.

Tidak hanya aparat kepolisian, tetapi juga negera maritim berperan aktif dalam melakukan pencarian. Ini menjadi contoh bagaimana kerjasama antar instansi dapat mengoptimalkan hasil pencarian.

Related posts