Guru Besar Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada Teuku Faisal Fathani resmi dilantik sebagai Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika yang baru. Pelantikan ini menggantikan Prof Dwikorita Karnawati yang telah memimpin lembaga tersebut selama enam tahun.
Serah terima jabatan dilakukan di Jakarta, dipimpin oleh Menteri Perhubungan, dan mencerminkan langkah penting dalam perubahan kepemimpinan di BMKG. Prof Faisal diharapkan dapat membawa inovasi dan pemikiran baru yang relevan pada tantangan cuaca dan iklim yang semakin kompleks.
Pelantikan ini berlangsung serentak dengan pengambilan sumpah jabatan yang dilangsungkan di Kantor Kementerian Perhubungan. Acara tersebut sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah mengenai Manajemen Pegawai Negeri Sipil.
Perjalanan Karier Dwikorita Karnawati di BMKG
Prof Dwikorita Karnawati, sebelum mengakhiri jabatannya, telah berkontribusi banyak pada pengembangan BMKG. Selama kepemimpinannya, ia berhasil melakukan modernisasi dalam pelayanan, serta meningkatkan sistem peringatan dini untuk mengatasi bencana alam. Langkah ini berperan penting dalam perlindungan masyarakat terhadap risiko bencana.
Di bawah kepemimpinan Dwikorita, BMKG mulai mengintegrasikan teknologi digital dalam penyampaian informasi cuaca. Hal ini telah membantu masyarakat dalam mempersiapkan diri menghadapi situasi cuaca yang berpotensi berbahaya.
Dwikorita juga aktif di tingkat internasional, berperan sebagai anggota eksekutif di organisasi meteorologi dunia. Gagasannya untuk meningkatkan kapasitas peneliti muda di BMKG dengan memberikan kesempatan meraih gelar doktor di universitas ternama adalah warisannya yang berharga.
Visi dan Misi Teuku Faisal Fathani di BMKG
Teuku Faisal Fathani dikenal sebagai akademisi yang memiliki latar belakang kuat dalam bidang geoteknik dan mitigasi bencana. Sebagai Kepala BMKG yang baru, ia bertekad untuk memperkuat peran BMKG dalam mendukung keselamatan publik terhadap risiko kebencanaan. Ini akan menjadi fokus utama dalam masa kepemimpinannya.
Selain itu, Faisal berencana untuk terus mengembangkan sistem informasi yang lebih akurat dan mudah diakses oleh masyarakat. Peningkatan literasi cuaca dan iklim di kalangan masyarakat adalah hal yang dianggapnya sangat penting.
Dengan pengalaman dan pengetahuannya di bidang kebencanaan, Faisal berharap dapat memfasilitasi kolaborasi antara ilmuwan dan pemerintah. Upaya ini bertujuan untuk menghadapi tantangan perubahan iklim yang semakin meningkat di Indonesia.
Kontribusi Teuku Faisal di Bidang Kebencanaan dan Riset
Prof Teuku Faisal merupakan sosok yang memiliki komitmen tinggi terhadap penelitian dalam isu kebencanaan. Penelitiannya banyak berfokus pada sistem peringatan dini, khususnya dalam konteks bencana hidrometeorologi. Hal ini semakin relevan dengan kondisi geografis Indonesia yang rentan terhadap bencana.
Faisal juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Alumni SMA Taruna Nusantara, menunjukkan dedikasinya tidak hanya dalam bidang akademik tetapi juga dalam pengembangan sumber daya manusia. Ia diyakini akan membawa nilai-nilai kepemimpinan yang baik di BMKG.
Sebagai alumni Taruna Nusantara angkatan pertama, Faisal memiliki jaringan luas yang dapat dimanfaatkan untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak. Ini akan memperkaya perspektif dan strategi dalam menghadapi permasalahan terkait iklim dan bencana di Indonesia.