5,53 Juta Orang Diprediksi Masuk Sumut saat Nataru, Polisi Dilarang Ambil Cuti

Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto memperkirakan bahwa selama libur Natal dan Tahun Baru 2026, provinsi ini akan kedatangan sekitar 5,53 juta orang. Sebagai langkah antisipasi, beliau melarang semua personel kepolisian untuk mengajukan izin cuti, guna memastikan pelayanan kepada masyarakat tetap optimal.

“Mengingat angka yang cukup besar ini, saya ingin semua personel siap siaga,” tegas Irjen Whisnu. Menurutnya, pelayanan secara maksimal sangat penting untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang merayakan hari besar tersebut.

Polda Sumut telah merencanakan Operasi Lilin Toba 2025 untuk menghadapi lonjakan aktivitas ini. Ini mencakup persiapan pengamanan yang matang agar perayaan dapat berlangsung dengan aman.

Persiapan dan Pengamanan Melalui Operasi Lilin Toba 2025

Polda Sumut telah menyiapkan 11.417 personel gabungan dari berbagai instansi untuk memastikan keamanan selama periode perayaan. Pengerahan ini melibatkan Polri, TNI, pemerintah daerah, serta instansi terkait lainnya.

Dalam operasi ini, akan ada 90 pos pengamanan, 63 pos pelayanan, dan 13 pos kesehatan yang didirikan untuk menjamin kelancaran aktivitas masyarakat. Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama selama libur panjang ini.

Di samping pengamanan lalu lintas dan keamanan, Polda juga berfokus pada pemulihan pascabencana. Hal ini terutama untuk memastikan kesiapan tempat ibadah dan ketersediaan bahan bakar serta listrik.

“Kami ingin masyarakat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan penuh harapan dan rasa nyaman,” ungkapnya. Sinergi antara semua elemen sangat penting dalam menjamin suasana kondusif selama periode ini.

Wakil Gubernur Sumatera Utara, Surya, menambahkan bahwa seluruh sumber daya harus dimanfaatkan sebaik mungkin. “Tantangan Nataru tahun ini berat, karena kita masih dalam situasi darurat bencana,” katanya.

Pentingnya Kesiapan Sumber Daya di Tengah Bencana

Surya mengungkapkan bahwa beberapa daerah seperti Humbang Hasundutan dan Tapanuli tengah masih memasuki tahap pemulihan setelah bencana. Kerusakan infrastruktur di wilayah tersebut membuat mobilitas masyarakat terbatas.

Kondisi ini tentunya perlu diantisipasi dengan baik, mengingat pada saat Nataru, tingkat mobilitas masyarakat mencapai puncaknya. “Kita tidak bisa lengah; semua harus dipersiapkan secara optimal,” tambahnya.

Lebih lanjut, Surya menjelaskan bahwa daerah-daerah yang terkena dampak bencana mengalami kerusakan yang signifikan. Hal ini menjadi perhatian utama agar pendistribusian barang dan moda transportasi tidak terganggu.

“Rehabilitasi dan rekonstruksi harus berjalan seiring dengan penyelenggaraan Natal dan Tahun Baru,” katanya. Persiapan yang matang diharapkan dapat memberi rasa aman pada masyarakat yang ingin merayakan momen penting ini.

Pemerintah dan instansi terkait akan saling bersinergi untuk menghadapi berbagai tantangan yang ada. Keberadaan infrastruktur yang baik menjadi salah satu faktor kunci dalam kelancaran perayaan ini.

Tindakan Serupa di Daerah Lain untuk Menjamin Keamanan Perayaan

Sementara itu, di Sulawesi Selatan, diadakan pengerahan personel yang signifikan untuk mengamankan perayaan Nataru. Sebanyak 3.981 personel gabungan telah dikerahkan untuk menjaga keamanan selama perayaan.

Kapolda Sulsel, Irjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro, menyebutkan bahwa fokus pengamanan akan diarahkan pada gereja dan rumah ibadah lainnya. “Kami akan mengamankan sekitar 720 gereja dan 98 lokasi perayaan Tahun Baru di seluruh Sulawesi Selatan,” jelasnya.

Pengawalan yang ketat ini mencakup penyediaan pos-pos pengamanan yang tersebar di beberapa titik strategis. Jumlah pos pengamanan yang disiapkan mencapai 94, termasuk pos pelayanan dan pos terpadu.

Operasi ini dijadwalkan berlangsung selama 14 hari, dimulai pada 20 Desember 2025. Hal ini menunjukkan bahwa keamanan menjadi perhatian besar di berbagai daerah, terutama saat perayaan besar berlangsung.

Pengerahan ribuan aparat di Sulawesi Selatan merupakan contoh kolaborasi yang baik antar instansi. Upaya ini diharapkan mampu memberikan rasa aman kepada masyarakat selama menjalankan ibadah dan perayaan.

Related posts