Universitas Udayana di Bali baru-baru ini menghadapi isu sensitif terkait kematian mahasiswa bernama Timothy Anugerah Saputra. Meskipun banyak spekulasi yang beredar di media sosial mengenai sebab kematiannya, pihak universitas memberikan klarifikasi resmi untuk menjernihkan keadaan.
Ketua Unit Komunikasi Publik Universitas Udayana, Dewi Pascarani, menegaskan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan almarhum menderita tekanan dari proses penyusunan skripsi. Penjelasan ini diungkapkan dalam konferensi pers di Kampus Sudirman untuk mengatasi kesalahpahaman yang mungkin muncul di masyarakat.
Pihak universitas telah melakukan klarifikasi langsung kepada dosen pembimbing skripsi Timothy. Dewi berpendapat bahwa proses pembimbingan telah berjalan dengan baik dan tidak ada keluhan yang disampaikan selama masa bimbingan.
Klarifikasi Pihak Universitas Terkait Kematian Mahasiswa
Dewi Pascarani menjelaskan bahwa pembimbingan skripsi Timothy berlangsung selama sekitar 20 hari dan dilaksanakan sebanyak dua kali dalam periode tersebut. Menurutnya, hubungan komunikasi antara mahasiswa dan dosen pembimbing sangat lancar.
Dewi juga menegaskan bahwa tidak ada catatan atau keluhan dari Timothy selama proses pembimbingan berlangsung. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa tersebut tampaknya tidak mengalami tekanan yang signifikan.
Pihak universitas beranjak mengundang pihak kepolisian untuk memastikan bahwa semua fakta yang ada diungkap dengan transparansi. Universitas bertekad untuk mendukung dan memberikan akses penuh kepada pihak berwenang dalam penyelidikan.
Potret Kejadian Di Lokasi Kematian
Saat konferensi pers, Dewi juga menyampaikan bahwa sistem CCTV di fasilitas kampus berfungsi dengan baik pada saat kejadian. Namun, ada beberapa area yang tidak terpantau oleh kamera, sehingga masalah ini menimbulkan pertanyaan tentang kronologi peristiwa yang terjadi.
Menurut informasi yang ada, Timothy terlihat berjalan di lorong sebelum insiden kematian. Namun, rekaman CCTV dinyatakan tidak merekam kejadian setelah momen tertentu, menjadikan investigasi lebih kompleks.
Belum ada penjelasan pasti mengenai apakah mahasiswa tersebut melompat dari lantai tertentu atau tidak. Dewi mencatat bahwa sandal dan tasnya ditemukan di lantai satu, yang menambah misteri seputar kejadian tersebut.
Penyelidikan Polisi dan Penyebab Kematian
Pihak kepolisian juga melakukan penyelidikan berkaitan dengan kematian Timothy. Menurut Kapolsek Denpasar Barat, ada tiga saksi yang mengaku melihat almarhum memasuki gedung maupun berjalan di koridor sebelum terjatuh. Namun, waktu pasti saat terjatuhnya Timothy tetap menjadi misteri.
Pihak kepolisian juga menjelaskan bahwa meskipun ada CCTV yang merekam dominasi kejadian, beberapa perangkat merasa tidak berfungsi di tempat-tempat krusial, terutama di lantai empat. Ini menjadi sorotan penting dalam penyelidikan lebih lanjut.
Mengenai tewasnya mahasiswa tersebut, beberapa saksi mengungkapkan bahwa mereka melihat Timothy duduk sebelum insiden tersebut. Masih belum ada bukti konklusif yang menunjukkan apakah ada unsur seperti bullying yang mungkin berkontribusi pada kematiannya.
Respons dan Dukungan dari Universitas
Universitas Udayana meminta agar semua pihak dapat memberikan ruang dan waktu untuk menyelesaikan penyelidikan ini dengan lancar. Dewi mengingatkan agar masyarakat tidak terburu-buru mengambil kesimpulan yang bisa mengaburkan fakta yang ada.
Universitas menetapkan pentingnya kolaborasi antara pihak akademik dan kepolisian untuk memastikan semua informasi jelas dan akurat. Keterlibatan pihak berwenang dalam investigasi adalah langkah penting untuk kejelasan.
Pihak universitas berkomitmen untuk memberikan informasi tambahan sesuai perkembangan terbaru terkait penyelidikan. Dewi berharap agar masyarakat dapat lebih tenang dan bijak dalam menyikapi berita yang beredar.