Syarat Umroh Backpacker Tahun 2025 yang Harus Diketahui

Pemerintah Kerajaan Arab Saudi baru saja mengumumkan kesepakatan yang menggembirakan bagi umat Islam, khususnya di Indonesia, mengenai pengaturan umrah backpacker. Mulai dari tanggal 10 Juni 2025, visa umrah 1447 Hijriah akan diterbitkan untuk jemaah dari luar Arab Saudi, dan akses untuk mendapatkan izin pelaksanaan umrah dapat dilakukan melalui aplikasi Nusuk.

“Musim umrah 1447 Hijriah telah resmi dimulai dengan penerbitan visa bagi jemaah dari luar Arab Saudi. Izin untuk melaksanakan umrah kini dapat diakses lewat aplikasi Nusuk,” demikian pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, sebagaimana disampaikan oleh Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Hilman Latief, pada hari Senin, 30 Juni 2025.

Pengumuman tersebut langsung disambut dengan antusiasme tinggi dari umat Muslim di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Tetapi, ada sejumlah aturan baru yang perlu dipahami oleh jemaah, terutama yang berkaitan dengan akomodasi dan kelengkapan dokumen pendukung yang harus dipenuhi sebelum visa dapat diterbitkan.

Salah satu kebijakan krusial yang menjadi sorotan adalah kewajiban akomodasi untuk memiliki izin resmi atau Tasreh. Izin ini harus didapatkan dari Difa’ Madani (Pertahanan Sipil Arab Saudi) atau Kementerian Pariwisata Arab Saudi. Dengan demikian, hotel yang belum terdaftar dalam sistem Nusuk tidak dapat digunakan untuk mengajukan visa.

Oleh karena itu, jemaah wajib memastikan bahwa biro perjalanan atau Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) yang mereka pilih hanya bekerja sama dengan hotel yang telah mendapatkan sertifikasi. Langkah ini diambil untuk memastikan standar keamanan dan kenyamanan bagi semua jemaah yang akan berkunjung ke Tanah Suci.

Pentingnya Memahami Aturan Baru dalam Perjalanan Umrah

Bagi masyarakat Indonesia, pendaftaran umrah harus dilakukan melalui PPIU resmi yang memiliki izin dari Kementerian Agama Republik Indonesia. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa diambil untuk memastikan pendaftaran berjalan dengan lancar.

Langkah pertama adalah memilih travel umrah resmi yang terdaftar dalam aplikasi SISKOPATUH Kemenag. Setelah memilih penyedia layanan, jemaah bisa mengunjungi kantor travel secara langsung atau mendaftar secara online jika opsi tersebut tersedia.

Selanjutnya, jemaah harus melengkapi dokumen yang diperlukan termasuk KTP, paspor, Kartu Keluarga, akta lahir untuk anak-anak, serta surat nikah bagi mereka yang berpasangan. Pembayaran untuk biaya umrah juga harus dilakukan, termasuk DP dan pelunasan sebelum keberangkatan.

Penting untuk mengikuti manasik atau bimbingan perjalanan agar jemaah memahami semua hal terkait ibadah umrah. Terakhir, tetaplah memantau tanggal keberangkatan agar segala sesuatunya dapat berjalan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

Anggaran dan Biaya Umrah di Tahun 2025

Dari KMA Nomor 1021 Tahun 2023, telah diatur bahwa biaya referensi umrah ideal dimulai dari Rp 23 juta. Namun, harga ini dapat bervariasi tergantung pada durasi perjalanan, musim, dan fasilitas yang ditawarkan.

Untuk memberi gambaran lebih lanjut, terdapat beberapa jenis paket dengan kisaran harga yang berbeda. Paket Regular, misalnya, menawarkan durasi 9-11 hari dengan harga mulai dari Rp 24 hingga Rp 29 juta.

Selanjutnya, terdapat paket Premium yang biasanya termasuk tambahan tur ke negara lain seperti Turki atau Dubai dengan durasi 12-15 hari, dihargai antara Rp 28 juta hingga Rp 39 juta. Sedangkan paket Spesial, yang biasanya muncul di bulan Ramadan atau saat hari Jumat, ditawarkan dengan harga mulai dari Rp 32 juta hingga Rp 100 juta.

Faktor-faktor yang mempengaruhi harga meliputi kualitas hotel, maskapai penerbangan, transportasi lokal, dan layanan makanan. Sebaiknya, jemaah memperhatikan semua aspek ini untuk mendapatkan pengalaman yang maksimal saat menjalani ibadah umrah.

Kesimpulan: Persiapan yang Matang untuk Umrah yang Sukses

Dengan adanya aturan baru ini, penting bagi jemaah untuk melakukan persiapan yang matang sebelum keberangkatan. Memastikan akomodasi, kelengkapan dokumen, dan pemilihan biro perjalanan yang tepat adalah langkah-langkah krusial agar semuanya berjalan lancar.

Kepatuhan terhadap regulasi tersebut akan mendukung peningkatan standar pelayanan di Tanah Suci, yang pada akhirnya akan membawa kenyamanan bagi semua jemaah. Maka dari itu, memahami setiap detail dari proses pendaftaran umrah sangatlah penting.

Seiring dengan meningkatnya jumlah jemaah yang ingin melaksanakan umrah, pemerintah dan penyelenggara perjalanan diharapkan dapat bekerja sama untuk menjaga keamanan dan kenyamanan bagi seluruh jemaah. Semoga semua persiapan ini membawa keberkahan dalam menjalani ibadah suci di Tanah Suci.

Terakhir, jangan lupa untuk tetap mengikuti informasi terkini mengenai kebijakan dan aturan baru yang dapat mempengaruhi perjalanan ibadah umrah. Hal ini demi kenyamanan dan kelancaran ibadah seluruh jemaah yang akan berkunjung ke Mekah.

Related posts