Warga Cipeucang Tangsel Beli 4 Galon Air Sehari karena Air Tercemar Sampah

Warga di Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan, telah lama menghadapi masalah serius terkait pencemaran air. Situasi ini semakin diperparah oleh keberadaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang yang berdampak pada kesehatan lingkungan dan kehidupan sehari-hari mereka.

Berbagai keluhan terkait air tanah yang tidak layak konsumsi telah disampaikan oleh para penduduk setempat. Menurut mereka, kondisi ini membuat kehidupan menjadi lebih sulit karena mereka harus membeli air minum dalam kemasan setiap hari.

Agus, salah satu warga, mengatakan bahwa kebutuhan air bersih untuk berbagai aktivitas membuat pengeluaran mereka semakin meningkat. Ia bahkan mengaku harus memanfaatkan air galon untuk keperluan memasak dan minum setiap hari.

Permasalahan Air Tanah di Wilayah Serpong

Permasalahan air tanah yang tercemar di Serpong merupakan isu yang telah berlangsung cukup lama. Warga yang tinggal di dekat TPA Cipeucang mengaku tidak dapat lagi menggunakan air tanah untuk kebutuhan sehari-hari.

Air bersih yang mereka dapatkan dari sumber lain seringkali tidak mencukupi untuk kebutuhan keluarga. Hal ini menjadi kendala besar, terutama bagi mereka yang memiliki anak dan membutuhkan air untuk berbagai kegiatan.

Ada beberapa kepala keluarga yang mengaku harus berbagi dengan tetangga untuk mendapatkan air bersih. Ini bukan solusi ideal, tetapi menjadi kebutuhan mendesak akibat kualitas air yang memburuk.

Kondisi Lingkungan yang Memprihatinkan

Kondisi di sekitar TPA Cipeucang semakin memprihatinkan, dengan tumpukan sampah yang kian mendekati pemukiman warga. Agus menyatakan bahwa tanah tempat tinggalnya juga terancam karena limbah yang tidak dikelola dengan baik.

Tumpukan sampah ini tidak hanya mencemari air tanah, tetapi juga dapat memicu berbagai penyakit. Warga yang tinggal di daerah tersebut merasa cemas dan berharap ada tindakan cepat dari pemerintah.

Bukan hanya Agus, banyak warga lain yang melaporkan kondisi serupa. Ketidakpastian kualitas hidup mereka menambah ketidaknyamanan dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

Harapan untuk Solusi yang Berkelanjutan

Ketua RT setempat, Idik Tasdik, menyampaikan harapannya agar pemerintah dapat memberikan perhatian serius terhadap masalah ini. Ia mencatat bahwa enam kepala keluarga di lingkungannya sangat terganggu oleh pencemaran ini.

Diharapkan pemerintah dapat menemukan solusi jangka panjang untuk mengatasi permasalahan sampah dan pencemaran air tanah. Langkah cepat dinilai krusial untuk memulihkan kembali kualitas hidup warga.

Warga juga berharap agar perhatian dari berbagai pihak dapat membantu mereka mengatasi situasi ini. Kesadaran masyarakat serta kerjasama dengan pemerintah menjadi kunci untuk merehabilitasi lingkungan yang tercemar.

Related posts