Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, mengungkapkan pandangannya tentang pentingnya komunikasi di zaman digital. Ia berpendapat bahwa banyak orang saat ini lebih terpaku pada ponsel mereka dalam situasi yang seharusnya lebih bermakna.
Pernyataan ini disampaikan Megawati saat menjadi pembicara kunci dalam seminar internasional yang memperingati 70 tahun Konferensi Asia Afrika di Blitar, Jawa Timur. Ia pun menegaskan pentingnya mendengarkan yang lebih substansial dalam setiap pertemuan.
Mengperhatikan Arti Kehadiran dalam Ruang Publik
Dalam pidatonya, Megawati menyoroti sejauh mana generasi muda terjebak dalam penggunaan ponsel. Ia bertanya retoris, “Untuk apa kalian datang jika tidak untuk mendengarkan hal yang penting?”
Melalui kritik tersebut, Megawati mengundang refleksi tentang makna sebenarnya dari kehadiran fisik seseorang dalam sebuah acara. Ia mencatat bahwa kurangnya konsentrasi dalam mendengarkan dapat merugikan pengalaman bersama.
Lebih lanjut, Megawati menegaskan bahwa fokus yang teralihkan dapat mengakibatkan penurunan kualitas komunikasi. Dia berpendapat bahwa jika setiap orang lebih memperhatikan satu sama lain, diskusi akan menjadi lebih produktif.
Keputusan Tidak Menggunakan Ponsel
Megawati kemudian menjelaskan alasannya tidak memiliki ponsel, suatu keputusan yang terinspirasi dari kesadarannya akan perhatian publik. Ia merasa banyak orang ingin tahu tentang dirinya, yang tidak selalu datang dengan niat baik.
“Saya tidak memiliki HP karena saya adalah orang yang dicari,” ungkapnya. Dengan tegas, ia menyampaikan bahwa tidak semua orang yang mencari tahu tentang dirinya memiliki niat yang positif.
Dia menganggap bahwa keputusannya untuk tidak menggunakan ponsel adalah langkah yang perlu untuk menjaga privasinya. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya keamanan informasi di era digital saat ini.
Tema Seminar: Kemanusiaan dalam Tatanan Global Baru
Pada seminar internasional tersebut, Megawati memperkenalkan tema besar yang berkaitan dengan kemanusiaan dan keadilan. Ia menyerukan perlunya tatanan global yang baru yang berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila.
“Dunia lama yang dibangun di atas kolonialisme harus digantikan dengan dunia yang lebih berkeadilan,” tegasnya. Melalui pernyataan ini, Megawati ingin menegaskan pentingnya keterlibatan moral dunia dalam membangun tatanan sosial yang lebih baik.
Dalam pandangannya, dunia saat ini tengah mengalami krisis moral dan ketidakadilan sosial yang semakin meluas. Oleh karena itu, nilai-nilai sebagaimana diungkapkannya harus menjadi fondasi dalam relasi antarnegara.
Pentingnya Moral Dalam Menghadapi Krisis Global
Megawati mendalami isu-isu global akibat krisis yang terus berulang, seperti yang terlihat pada konflik di Ukraina dan Timur Tengah. Ia menilai bahwa tanpa adanya dasar moral yang kuat, dunia akan selalu terjebak dalam pertarungan hegemoni.
Menurutnya, saat ini kita perlu menggali nilai-nilai baru yang tidak hanya berorientasi pada kekuasaan, tetapi lebih pada kemanusiaan. Hal ini mencerminkan pandangannya tentang pentingnya perspektif universal dalam menyelesaikan konflik global.
Dengan situasi yang tengah dihadapi dunia, Megawati mengajak semua pihak untuk berpikir kritis tentang kebutuhan akan tatanan baru yang adil. Ia yakin bahwa jika langkah-langkah ini diambil, maka tatanan global dapat menjadi lebih baik.
Seruan untuk Memperkuat Kerjasama Internasional
Megawati juga menekankan pentingnya kerjasama internasional dalam menciptakan tatanan yang adil. Barang siapa yang ingin meraih kedamaian dan keadilan harus bekerja sama, bukan bersaing dengan cara yang merugikan.
Dalam pidatonya, ia menyampaikan harapan agar negara-negara yang hadir dalam seminar ini dapat menjalin hubungan yang lebih erat demi kepentingan umat manusia. Hanya lewat kerja sama yang solid, perubahan nyata dapat dicapai.
Ia percaya bahwa langkah kecil dalam kerjasama internasional dapat membawa dampak besar bagi masa depan dunia. Ini adalah pijakan yang sangat penting menuju perubahan yang positif dan berkelanjutan.