Film The Voice of Hind Rajab kembali mencuri perhatian publik global setelah meraih sejumlah penghargaan bergengsi. Setelah sukses di Festival Film Venesia awal bulan ini, film ini kini berhasil meraih Audience Award di Festival Film Internasional San Sebastián ke-73 yang berlangsung di Spanyol dari 19 hingga 27 September 2025.
Karya sutradara Kaouther Ben Hania yang berasal dari Prancis-Tunisia ini mengangkat kisah tragis dari seorang bocah perempuan Palestina, Hind Rajab, yang kehilangan nyawanya akibat serangan militer Israel di Gaza. Film ini diputar pada saat yang sama dengan gelombang protes seniman internasional, yang menuntut penghentian genosida yang terjadi di Gaza.
Menurut laporan, film The Voice of Hind Rajab mendapatkan dua penghargaan di San Sebastián termasuk Audience Award, yang diperoleh dari suara penonton festival. Sebelumnya, film ini juga berhasil meraih Grand Jury Prize di Venesia, setelah mendapatkan standing ovation selama 23 menit pada pemutaran perdana.
Kejayaan Film di Festival Film Internasional
Penghargaan Golden Shell yang diberikan untuk Film Terbaik di San Sebastián tahun ini berhasil diraih oleh film Los Domingos (Sundays) karya sutradara asal Spanyol, Alauda Ruiz de Azúa. Film tersebut juga berhasil memborong lima penghargaan lainnya, menunjukkan betapa kuatnya daya tarik dan kualitas dari karya tersebut.
Special Jury Prize di ajang yang sama diberikan kepada Historias del buen valle (Good Valley Stories) yang disutradarai oleh José Luis Guerin. Dewan juri yang memberikan penghargaan tersebut diketuai oleh sutradara J.A. Bayona, yang dikenal lewat film-filmnya yang penuh emosi dan kedalaman.
Festival Film San Sebastián menjadi ajang yang semakin terasa emosional, dengan banyak sineas dan aktor yang menyuarakan solidaritas terhadap nasib rakyat Palestina. Tindakan ini menambah bobot sosial dari setiap karya seni yang ditampilkan di festival, termasuk film yang sedang dibahas ini.
Pengaruh Besar Film terhadap Kesadaran Sosial
Film ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga alat untuk meningkatkan kesadaran akan krisis kemanusiaan yang dihadapi rakyat Palestina. Melalui kisah Hind Rajab, Ben Hania berusaha untuk memberikan suara bagi mereka yang terpinggirkan, sekaligus menggugah penonton untuk lebih memahami situasi yang kompleks ini.
Di Festival Film Venesia, Ben Hania juga menggunakan rekaman asli panggilan darurat Hind Rajab kepada Bulan Sabit Merah Palestina. Dalam situasi yang memilukan ini, dia terjebak dalam mobil yang penuh peluru bersama dengan jenazah keluarganya. Melalui momen ini, film ini sengaja memberikan gambaran yang menyentuh tentang realitas pahit yang dialami banyak orang di Gaza.
Dalam pidato penerimaan penghargaan di Venesia, Ben Hania menekankan bahwa kisah Hind Rajab mencerminkan penderitaan seluruh rakyat Palestina. Melalui sinema, ia berharap suara Hind dapat terus bergema hingga keadilan terwujud.
Keberlanjutan Pesan dalam Dunia Sinema
Film The Voice of Hind Rajab menandai suatu momen penting di dunia sinema, di mana banyak sineas mulai menyadari tanggung jawab sosial mereka. Dalam konteks ini, film bukan hanya sekadar ajang hiburan, tetapi alat untuk menyampaikan pesan moral dan menggerakkan empati penonton terhadap isu-isu kemanusiaan yang mendesak.
Konflik antara Israel dan Gaza yang berlangsung sejak Oktober 2023 telah menyebabkan lebih dari 64.000 warga Palestina tewas, termasuk 18.000 anak-anak. Angka yang mencengangkan ini menambah beban emosional pada festival-film yang diadakan tahun ini, di mana banyak aktor dan sineas menyuarakan solidaritas mereka kepada korban-korban konflik tersebut.
Alhasil, film ini tidak hanya menceritakan kisah pribadi, tetapi juga mewakili suara kolektif dari banyak individu yang menderita akibat konflik tersebut. Dalam waktu yang semakin genting ini, keberadaan karya seni yang mengedukasi dan memberi suara begitu diperlukan.