Dualisme Keraton Surakarta dengan Dua Raja Bergelar Pakubowono XIV

Keraton Surakarta Hadiningrat kini menjadi pusat perhatian setelah terjadinya dualisme takhta. Dua individu mengklaim sebagai Pakubuwono XIV, yang masing-masing berusaha memperkuat posisinya sebagai penerus mendiang Pakubuwono XIII yang telah wafat. Situasi ini menciptakan ketegangan di dalam tubuh Keraton yang kaya akan tradisi tersebut. Ketika Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamangkunegoro Sudibyo Rajaputra Narendra Mataram, atau lebih dikenal sebagai Gusti Purbaya, dinyatakan sebagai raja, suasana di Keraton menjadi semakin hangat. Purbaya melangsungkan upacara pelantikan yang dilaksanakan di Bangsal Manguntur Tangkil, tempat yang sarat makna historis bagi Keraton. Proses Pelantikan yang Mendebarkan…

Read More